Muara Teweh, 26 Agustus 2021 - Guna mengatasi keterbatasan sinyal dibeberapa desa Blank Spot sinyal/non 4G di Barito Utara dan mendukung program Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang menargetkan seluruh pelosok Tanah Air mendapatkan layanan internet secara merata, Pemerintah Barito Utara melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Barito Utara bekerjasama dengan provider mitra group Telkomsel, yaitu Mitratel untuk memvalidasi secara bertahap 7 desa dari 65 titik desa blankspot/non 4G. 

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Barito Utara melalui Kasi Pengembangan Aplikasi, Munawar Khalil menyampaikan hal ini berdasarkan data usulan Diskominfosandi ke Kementerian melalui data yang dihimpun dari 103 Kepala Desa di seluruh Kabupaten Barito Utara.

"Tahapan validasi data dimulai dari daerah yang berada di ujung luar dan blankspot total, lalu bertahap mengarah ke desa-desa yang dekat dengan ibukota Kabupaten. Hingga nantinya semua desa di Barito Utara terbebas dari blankspot," Ucapnya.

Survey lapangan dilaksanakan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian bersama Mitratel, pada tanggal 23-25 Agustus 2021 untuk sinkronisasi data antara lain :

1. Ketersediaan Tanah Hibah

2. Tidak tersedianya sinyal Internet/blankspot.

Apabila 2 syarat tidak terpenuh maka lokasi akan digeser ke desa setempat yang memenuhi syarat di atas.

Lokasi survey rencana pembangunan tower:

Kecamatan Teweh Timur di Desa: Benangin 1, Benangin 3, Benangin 5, Desa Sampirang 2, dan Liju.

Kecamatan Gunung Purei Desa: Payang, Baok, Muara Mea, Linon Besi 1-2, dan Tanjung Harapan.

Dengan dilakukannya survei validasi data tersebut diharapkan realisasi percepatan pembangunan Tower Telekomunikasi bisa berjalan sesuai dengan harapan dan mengurangi titik-titik desa blank spot di Kabupaten Barito Utara.

(diskominfosandi2021)